Ada sebuah hadits yang berbunyi “  shoumu Tasikhu” berpuasalah agar kamu sehat, ternyata setelah dilakukan  uji klinis di zaman technology modern ini hadits tersebut terbukti  kebenarannya. Puasa membuat tubuh tak mendapat asupan makanan selama  lebih dari 12 jam. Itulah yang kemudian memicu kekhawatiran sebagian  orang bahwa puasa akan memperburuk metabolisme tubuh akan tetapi yang  terjadi adalah sebaliknya.
AJ Carlson, Profesor Fisiologi di  Universitas Chicago, mengatakan, puasa justru memiliki banyak manfaat  bagi tubuh. Puasa didefinisikan sebagai periode tubuh pantang mengasup  semua jenis makanan atau makanan tertentu. Carlson menjelaskan bahwa  puasa justru memberi kesempatan tubuh mengeluarkan racun melalui aliran  darah, pori dan organ pembuangan lain. “Puasa akan menyempurnakan proses  pembersihan tubuh atau detoksifikasi.”
Lemak tubuh yang tidak bermanfaat, racun  yang terakumulasi dalam sel tubuh akan dikeluarkan. Sel yang sakit,  sel-sel mati, lapisan lendir menebal di dinding usus, limbah aliran  darah juga dikeluarkan lewat hati, limpa, dan ginjal. Dengan pilihan  makanan yang tepat saat sahur dan buka, metabolisme tubuh tak akan  terganggu. Secara teori medis, kata Carlson, orang sehat dan tidak  memiliki masalah stres serta gangguan emosi dapat bertahan tanpa makanan  selama 50-75 hari.
Usahakan mengkonsumsi karbohidrat  kompleks saat sahur. Sifatnya lebih lambat dipecah menjadi gula darah  sangat membantu metabolisme energi tubuh. Menu karbohidrat ideal makan  sahur antara lain nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung, atau  singkong. Jangan lupakan juga sayur dan buah untuk memaksimalkan proses  detoksifikasi. Jadi tak perlu khawatir dengan sakit saat berpuasa,  mudah-mudahan dengan berpuasa kita menjadi sehat baik jasmani maupun  Rohani.
 1:20 AM
1:20 AM
 Kancil Jogja
Kancil Jogja
 
 Posted in:
 Posted in:   
0 comments:
Post a Comment