Friday, June 29, 2012

Bahaya Radiasi HP

Hidup di zaman yang serba ada dan serba bisa membuat kita harus menjalani kehidupan serba cepat dengan persaingan ketat. Pada saat yang sama kita harus menghadapi stress dalam kehidupan sehari-hari,pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, berbagai cara di cari untuk mengatasi stress yang semakin meningkat. Teknologi berkembang sangat pesat dan salah satunya yaitu mewabahnya penggunaan telephone genggam atau hand-phone.

Seperti yang kita ketahui handphone punya banyak keunggulan diantaranya untuk mengirim data dari dan ke internet, nonton TV, dengar radio, fotografi dan videografi dan lain sebagainya.

Namun dibalik semua keunggulannya handphone pun memiliki banyak sekali sisi negatif yang tak tersorot atau bahkan segaja tak dikuak.

Tergerak oleh kejadian yang menimpa keluarga kami baru-baru ini, dia seorang gadis muda belia yang gencar sekali menggunakan teknologi handphone ini. Namun ada kejadian aneh baru-baru ini menimpanya, sering terjadi gelombang-gelombang kecil yang menggerakkan tangan-tangannya tanpa disadari hingga menyebabkan gangguan kesadaran dan akhirnya dia harus dirawat di ruang ICU (Instalasi Care Unit).

Dari hasil CT Scan didapatkan penyebabnya adalah radiasi, dilihat dari pekerjaanya,tidak ada yang kemungkinan menyebabkan radiasi, dari aktivitasnya pun tidak ada, namun ada satu benda yang kemudian dicurigai dokter karena intensitasnya bersama nyaris 24 jam, yaitu hand phone yang selalu menemaninya hingga saat tidur pun.

Disini saya akan membahas pada chapter 1,mengenai radiasi HP….InsyaAllah di chapter berikutnya saya akan membahas mengenai radiasi lain disekitar kita.


BAHAYA RADIASI HP TERHADAP ORGAN TUBUH KITA

Di seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai hand-phone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion.
Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone selular adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang elektromagnetik.
Isu negatif ini menjadi sangat membimbangkan ketika awal Ogos tahun lalu seorang ahli saraf (neurologist) dari Maryland, AS mengajukan saman bernilai $ 800 juta kepada pembuat mobile-phone serta Persatuan Industri Telekomunikasi Selular ( CTIA – Cellular Telephone Industry Association ). Neurologist tersebut ialah Dr. Christopher Newman yang menderita penyakit tumor otak yang muncul kerana keaktifannya dalam menggunakan hand-phone. Namun sampai saat ini saman tersebut masih berhasil ditolak dengan alasan bahwa bukti dan kajian ilmiah yang mendukung risiko terjadinya kanker otak dinilai tidak cukup meyakinkan.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan hand-phone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian hand-phone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Walaupun demikian berhubung bagi pengguna yang kerap memakai hand-phone, para ahli mengingatkan pemakai mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
WHO tengah mengadakan kajian menyeluruh mencakup 10 negara guna menyingkap kesan pemakaian mobile-phone terhadap risiko terjadinya kancer pada jaringan tubuh di daerah leher dan kepala.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu utk memisahkan yg “aman” dan yg “betul-betul aman”, dibuatlah tabel dibawah ini.
Berikut ini tabel SAR yang dikeluarkan oleh United Kingdom National Physical Laboratory dan badan FCC Amerika (Federal Communication Comission)

Dari tabel di atas terlihat bahwa Philips Genie, Nokia 5110, dan Ericsson T28 memiliki tingkat radiasi yg cukup tinggi, bahkan hampir mendekati ambang batas bahaya yg ditentukan FCC, yaitu 1.6 watt/kg. Selain itu juga dapat dilihat bahwa Motorola V3688 memiliki tingkat radiasi paling rendah. Padahal sebenarnya radiasinya yg dipancarkan V3688 sangat tinggi, yaitu sebesar 1.58 watt/kg, namun karena handphone ini menggunakan design lipat (clam-shell) maka posisi antena berada di samping rahang (jauh dari otak), sehingga pengaruh pancaran radiasi dari antenna ke otak hanya sebesar 0.02 watt/kg saja. Untuk lebih jelasnya lihat pengaruh posisi antenna terhadap resiko kanker otak.

Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh posisi antena terhadap pancaran radiasi ke otak, maka dapat ditemukan sebab mengapa handphone Motorola V dan StarTac memiliki tingat SAR yg paling rendah. Selain itu juga ditemukan sebab mengapa bila menggunakan Nokia 8210 kuping cepat terasa panas. Ini disebabkan karena Nokia 8210 menggunakan internal antenna sehingga pancaran radiasi mengarah ke telinga.Nokia 8210 sendiri meskipun tergolong handphone beradiasi tinggi namun tingakt SAR-nya tidak terlalu tinggi (hanya sedikit diatas 1 watt/kg). Ini karena dengan internal antenna posisi antenna sedikit agak jauh dari otak. Ini berbeda dgn Nokia 5110, Philips Genie, Siemens C25, Ericsson T28, dan GF768 yg posisi antenanya jelas-jelas disamping otak kita. Telinga yg panas tentunya lebih baik daripada otak kita yg panas.

Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 yg radiasinya sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Ini berbeda dgn Motorola V yg tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yaitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yg diterima otak kita akhirnya sangat rendah.

Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dpt mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yg salah. Hal ini berkaitan dgn volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, “efeknya semakin besar yg menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya. Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pd otot. “Menggunakan HP hendaknya bergantian pd telinga kanan dan kiri. Sama halnya dgn olahraga berjalan atau lari. Semakin jauh akan terasa capek dan otot pegal. Ada masanya utk istirahat bagi otot pendengaran,” ujarnya. Selain itu, lanjut Dr Eka, perlu diwaspadai efek samping gelombang elektromagnetik yg dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia. “Ketika Anda menggunakan te¬lepon genggam, 70-80 persen ene¬rgi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap ke¬pala,” kata Prof Henry Lai dari Uni¬¬ver¬sity of Washington, AS, se¬perti di¬kutip web MD Health. Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.

Untungnya, kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yg melindungi paparan radiasi iniAnak2 dibawah usia 8 thn sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP. Spesialis anak RSU dr Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut, orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget macam handphone atau laptop. Sebaiknya, anak hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut tidak baik bagi anak. ’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara kelistrikan. Jika terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Itu sama dengan saat naik pesawat terbang. Selama pesawat landing, terbang, dan mendarat, penumpang diminta mematikan segala barang elektronik. Sebab, pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa mengganggu navigasi. ’’Jenis gangguannya memang tidak spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila terpapar tiap hari dalam kurun waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Disankan pd malam hari sebaiknya HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur (kamar) agar gelombang elektromagnetik tdk menyerang otak. Efek yg ditimbulkan dr gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya tahan tubuh menurun.


Ada beberapa hasil penelitian (dari “ELECTRICAL SENSITIVITY”nya Prof. Dr.dr.anies, M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:
* Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tdk harus membahayakan kesehatan, tetapi jika terjadi pd sel otak dpt berakibat fatal.
* Laporan dari European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan pengugnaan HP lebih rentan bagi timbulnya kanker orak daripada tdk pernah menggunakannya sama sekali
* ICNIRP (International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan FCC (Federal Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman, meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya
* Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabia berada di dekat kepala selama beberapa menit dpt menaikan suhu di sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C.
Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
• Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.• Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
• Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
• Bayi Cacat
USA RAdiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
• Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
• Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
• Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
• Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
• Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
• Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.

TIPS MENANGKAL RADIASI HAND-PHONE
Untuk meminimalisir bahaya yang mungkin terjadi karena pengaruh radiasi ponsel, berikut tips jitunya seperti diramu dari EMF-Health.
- Batasi pemakaian ponsel hanya pada panggilan yang penting-penting saja dan bicaralah dengan singkat. Ingatlah bahwa pembicaraan via ponsel yang terlalu lama, apalagi sampai berjam-jam disinyalir mempunyai beberapa dampak buruk terhadap kesehatan. Namun jika Anda memang harus melakukan panggilan yang lama, disarankan untuk memakai handsfree untuk keamanan.
- Anak-anak di bawah umur seharusnya hanya diperbolehkan memakai ponsel dalam keadaan darurat saja. Mengingat mereka masih dalam tahap perkembangan, bahaya radiasi bisa bertambah parah.
- Jika memakai ponsel tanpa handsfree, tunggulah sampai panggilan benar-benar terkoneksi sebelum menaruh ponsel di telinga untuk melakukan pembicaraan.
- Minimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil. Dalam ruangan seperti ini, ponsel harus bekerja keras menstabilkan koneksi sehingga radiasi meninggi. Selain itu, ada kemungkinan radiasi memantul kembali ke pengguna di ruangan yang didominasi bahan baja.
- Minimalisir penggunaan ponsel ketika kekuatan sinyal hanya satu bar atau kurang. Dalam kondisi ini, ponsel juga harus bekerja keras untuk menstabilkan koneksi sehingga radiasi bertambah besar.
- Belilah ponsel dengan level SAR (Specific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR adalah ukuran kuantitas frekuensi radio yang diserap tubuh manusia. Semakin rendah levelnya, semakin baik untuk meminimalisir radiasi. Anda bisa mendapat informasi mengenai SAR ini di buku panduan atau surfing di internet.
Artikel di atas tidak ada maksud untuk Anda tidak menggunakan alat komunikasi (HP), karena saya juga adalah pengguna Hand-phone karena sangat membantu mobilitas saya. Namun itu lantas jangan membuat kita sengaja ‘menutup telinga’ mendengar efek negatif dari handphone, wacana ini dapat membawa kita untuk lebih bijaksana menggunaan alat bantu komunikasi apakah mengurangi durasi pemakaian atau mengubah cara penerimaan komunikasi, saya rasa anda sendiri yang dapat menilainya, bagaimana agar kita dapat berkomunikasi tanpa ketinggalan zaman, bisa di pakai dengan aman tidak menganggu kesehatan dan tentunya nyaman pula.

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls