Friday, January 25, 2013

WARTA KATIGA EDISI V


Cara Menggunakan
Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

Dalam rangka persiapan akreditasi rumah sakit oleh JCI seluruh pekerja rumah sakit dituntut untuk mengerti dan bisa meggunakan Alat Pemadam Api Ringan / APAR. Walaupun berbeda bentuk dan ukuran, namun berbagai merk Alat Pemadam Api Ringan umumnya memiliki cara kerja yang hampir sama.
Di dalam bahasa Inggris terdapat singkatan untuk memudahkan kita mengingat cara menggunakan APAR, yaitu :
P A S S
Pull atau Pin ditarik hingga segel putus atau terlepas.
Aim atau Arahkan nozzle / ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api.
Squeeze atau Semprotkan isi tabung dengan menekan tuas/handle .Pada beberapa merk handle penyemprot terletak dibagian ujung hose.
Sweep atau Sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar.

Perlu diingat setiap jenis APAR memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena angin akan meniup kembali media yg kita semprotkan kearah kita berdiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita. Salam K3.

Mengenal KLASIFIKASI API DAN
macam-macam APAR
        Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan APAR, tidak kalah pentingnya agar kita juga mengenal klasifikasi api dan jenis – jenis APAR terutama yang ada di Rumah Sakit kita. Berikut adalah klasifikasi api dan jenis – jenis APAR yang tersedia yang sebagian ada di RSUP Dr. Sardjito  tercinta ini:

KLASIFIKASI KEBAKARAN
A
Kebakaran pada benda mudah terbakar yang menimbulkan arang/karbon (contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)
B
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar (contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
C
Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang mengandung unsur listrik
D
Kebakaran pada logam mudah terbakar (contoh : Sodium, lithium, radium)

MACAM-MACAM APAR

1.    Jenis Halon Free – AF11 & AF11E yaitu zat pemadam kebakaran berupa gas cair yang memadamkan api dengan menghentikan reaksi pembakaran. AF11 mempunyai daya padam yang sangat tinggi, tidak berwarna, tidak menyebabkan karat, tidak konduktif serta tahan lama, dan tanpa bekas. Penggunaan untuk Kelas “A”, “B”, dan “C” .
2.    Jenis Dry Chemical Powder memadamkan api dengan cara membentuk lapisan pada bahan yang terbakar sehingga memisahkan udara dengan reaksi kimia, dan juga dapat berfungsi sebagai tirai terhadap panas / nyala api. Penggunaan untuk Kelas “A”, “B”, dan “C”.
3.    Jenis Super Busa (AFFF) AF3 ( tidak ada di RSUP Dr. Sardjito )
4.    Carbon Dioxide Fire Extinguisher atau CO2 mempunyai daya pemadam yang tinggi dan tanpa meninggalkan bekas. Penggunaan untuk Kelas “B” dan “C”.
Nah, bagaimana rekan – rekan jadi tahu kan sekarang. Coba rekan – rekan lihat APAR jenis apakah yang berada paling dekat dengan tempat kerja kita ? Sudah cocokah ? Jika ada usul atau pertanyaan silakan hubungi 659 atau 6559955. Salam K3.

Kemana kita melapor jika terjadi kebakaran
di RSUP Dr. Sardjito ?
DIREKTUR
200
515408
(jam kerja)

DIREKTUR
200
515408
(jam kerja)

LOKASI KEBAKARAN
SATPAM 582
OPERATOR EXT 9 / 111 / 202
IPSRS EXT 605

PEMADAM KEBAKARAN
587101 / 113 /868405
PMI
0274 372176
POLISI
110
IPSRS 24 JAM
EXT 605
UK3 RS
EXT 659 / 243
HOTLINE UK3 0818463744
IRD / TMPB
EXT 410 / 409 / 407
SUPERVISI KEPERAWATAN 24 JAM
JAM KERJA : EXT 211
JAM 13.00 S/D 07.00 : EXT 678
DINAS KEBAKARAN
113
587101
868405 Psw. 220
 

Tips Bekerja Dalam Bulan Ramadhan


Bulan puasa kadang disalah artikan sebagai bulan ‘slow down’. Padahal, justru sebaliknya bulan Ramadhan merupakan bulan ‘peak performance’ secara lahir dan batin untuk menjadi manusia yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sungguh disayangkan jika bulan penuh berkah ini terlewatkan begitu saja karena ketidakcermatan menyeimbangkan waktu antara beribadah dan bekerja.
Berikut adalah beberapa tips sederhana agar ibadah Ramadhan Anda semakin optimal sekalipun dilakukan sambil bekerja di kantor :
1.    Niatkan hati, ikhlaskan diri. Bekerja dan beribadah memiliki orientasi berbeda, untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan untuk rohani dan akhirat. Namun itu tidak menjadikan keduanya bersifat optional sebab hukumnya sama-sama wajib.
2.    Jaga stamina agar ibadah dan kerja berjalan lancar. Agar aktifitas kerja tidak terganggu karena puasa, manfaatkan makan sahur sebaik-baiknya. Sahur juga terhitung ibadah sehingga melewatkannya sama dengan menolak pahala.
3.    Berdzikir kapanpun teringat pada-Nya. Saat perjalanan ke kantor, berada di lift, menunggu mesin fotokopi, kapan saja dan dimana saja. Mengucapkan basmallah saat memulai suatu pekerjaan dan mengucap kalimat syukur ketika menyelesaikannya adalah contoh sederhana yang dapat dibiasakan.
4.    Sirami hati dengan membaca/mendengar Al-Quran. Membaca Al-Quran di kantor tidak bisa dilakukan dengan khusyuk dan leluasa karena waktu dan tempat yang terbatas. Waktu sehabis sholat bisa dimanfaatkan untuk membaca kitap suci dan mendalami artinya.
5.    Jagalah lisan, hindari bergosip. Tanpa disadari saat mengobrol seru dengan rekan kerja menjadi bergunjing tentang orang lain. Hindari bergosip. Selain merusak ibadah Anda, hal tersebut juga membuang waktu.
6.    Jadikan rekan kerja sebagai ladang amal Anda. Beribadah tidak hanya dilakukan secara vertikal namun juga horizontal. Berbuat baik pada rekan kerja sekalipun kecil kadarnya akan berlipatganda nilainya.



“Selamat Menjalankan Ibadah Puasa”














0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls