Idul Fitri, Bikin Hidup Lebih Bermakna
Download file Word Office
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT Marilah kita senantiasa tingkatkan iman dan taqwa pada Allah swt, terutama setelah kita ditempa oleh Ramadhan selama sebulan penuh secara intensif, semoga Allah senantiasa menjaga ketakwaan kita hingga ajal menjemput kelak dan menerima seluruh amal baik kita, amin. Syukur alhamdulillah, baru saja kegiatan ibadah selama Ramadhan telah tuntas kita jalankan. Kita berharap semoga semua amal kita diterima Allah, dan semoga semuanya menjadi media refresing yang mampu mengurangi kegundahan dan kepenatan hidup selama ini dan bisa mengurai berbagai masalah hidup yang mendera kita.
Semua kita punya masalah hidup, baik itu masalah diri kita sendiri, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah dengan masyarakat. Terlebih kita hidup sekarang ini di zaman modern yang banyak tantangan dan godaan, di mana budaya korupsi, narkoba, seks bebas, penjajahan budaya, lunturnya jati diri bangsa, bobroknya moral. Syeikh Ali Al-khawwas, dalam kitab Ar-Risalah al-Qusyairiyyah, menawarkan lima solusi dari persoalan di atas:
دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ: قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ، وَخَلاَءُ الْبَطْنِ، وَقِيَامُ الَّليْلِ؛ وَالتَّضَرُّعِ عِنْدَ السَحْرِ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْن.
Obat hati ada lima; membaca al-Quran dan menghayatinya, mengosongkan perut, bangun malam, dzikir khusyu’ tengah malam, berteman dengan orang-orang baik.
Dzikir, munajat dan baca al-Quran pun telah selesai kita panjatkan kehadirat Allah. Itulah sumber mata air ilahiyah yang mengalirkan keteduhan dan meneteskan embun kesejukan dalam sanubari kita. Ini sesuai firman Allah:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ . الرعد 28
Hati orang-orang mukmin itu menjadi tenang dengan mengingat Allah, Ingatlah hanya dengan mengingat Allah jua lah hati menjadi tenang.
Allah telah mentakdirkan kita, manusia ini, sebagai makhluk sosial, yakni makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain sekaligus dibutuhkan orang lain. Sehingga Islam mengatur hak dan kewajiban dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat. Untuk itu, Islam mengajak kita untuk pandai-pandai memilih teman dan tetangga yang baik-baik agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang justru menjauhkan kita dari Allah. Islam mengajak kita untuk berbagi kasih dengan sesama melalui zakat, infaq maupun sedekah. Dengan demikian, hubungan kita dengan sesama yang selama ini cenderung nafsi-nafsi, egois dan tak ramah, kembali terjalin hubungan yang harmonis. Rasulullah bersabda:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللهِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ وبَعِيدٌ مِنَ النَّارِ . رواه البيهقي
Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, akrab dengan manusia, dekat dengan surga dan dijauhkan dari neraka.
Qiyamullaili yang telah kita jalankan, shalat tarawih, witir, tahajjud dll, juga ikut berperan mempertajam kepekaan spiritualitas kita, dan mampu menghadirkan kefitrahan kita sebagai makhluk Allah. Tugas utama manusia adalah menjadi hamba dan abdi dari sang pencipta. Sekecil apapun perbuatan kalau itu diperintahkan Allah atau mendatangkan ridlo Allah, maka itulah prioritas hidup yang kita jalani. Misi seorang muslim, tujuan hidupnya adalah ibadah dan cita-cita hidupnya ridlo Allah.
Ramadhan juga telah mengistirahatkan kerja organ biologis kita untuk sementara waktu dengan berpuasa mulai fajar sampai maghrib, agar nafsu kita terbiasa dalam mengendalikan makanan, minuman, hubungan biologis yang tidak halal. Keserakahan hidup biasanya diawali dari keserakahan dalam mengkosumsi tiga hal di atas, kemudian akan menjelma menjadi keserakahan jabatan, politik, eksploitasi lingkungan.
Allahu akbar 3X wa lillahil hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT. Berkurangnya beban hidup dan tekanan batin, pasca menjalani terapi puasa dan qiyamullail sebulan penuh, akan menjadi semakin sempurna dengan kehadiran hari raya Idul Fitri seperti pada hari ini. Perayaan Idul fitri/lebaran ini sungguh merupakan hiburan murah dan obat gratis untuk menyembuhkan segala derita kita selama ini. Lebaran mampu menyatukan anggota keluarga yang sebelumnya bercerai-berai. Lebaran dapat mengobati kerinduan orang tua pada anak-anaknya. Lebaran memberi kesempatan bagi anak untuk mencurahkan baktinya yang terbaik pada orangtua, baik saat beliau masih hidup maupun setelah meninggal.
Lebaran mengingatkan kita semua pada masa lalu yang indah bersama keluarga di kampung kelahiran yang sederhana dan bersahaja, sekaligus mengingat kembali pengorbanan dan jasa-jasa keluarga yang mengantarkan kita menjadi sukses seperti sekarang ini. Semua itu pasti mendatangkan keberkahan umur dan kemudahan rizki, sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه . رواه البخاري
Barang siapa yang ingin rizkinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan maka bersilaturrahimlah. Demi mengejar kemuliaan lebaran tersebut, sebagian saudara kita rela berdesak-desakan di dalam kendaraan yang bising dan pengap, sambil membawa tentengan tas yang berat. Bagi mereka, kondisi semacam itu tidak jadi soal, bahkan resiko perjalanan pun telah siap mereka terima. Harta bisa dikejar kapan saja, tapi momen untuk memadu kasih bersama keluarga di hari lebaran adalah sebuah dambaan yang tidak mungkin ditunda ataupun diganti.
Dengan kehadiran Ramadhan dan dikuti oleh hari raya Idul Fitri, kekeringan jiwa sudah mulai tersegarkan oleh tetesan embun ilahiyah, ruang-ruang hampa dalam tubuh kita, juga sudah mulai terisi, yaitu ruang sosial, ruang historis, ruang spiritual, ruang psikis dan biologis.
Allahu akbar 3X wa lillahil hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT Mari kita bertekad untuk menciptakan nuansa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari kita, mari kita tradisikan qiyamullaili karena ia adalah senjata pamungkas kita guna menghadapi kegalauan hidup. Melalui Ramadhan kita telah dilatih untuk berperilaku takwa secara permanen dan istiqamah, bukan dilatih untuk meninggalkannya setelah bulan berganti. Allah adalah tuhan kita di siang dan malam, disini dan disana, dulu dan sekarang, di dalam dan di luar Ramadhan.
Karenanya kita harus beristiqamah dalam ibadah, dalam al-Quran Allah berjanji:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ . فصلت :30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhanku adalah Allah, kemudian mereka beristiqamah, maka para malaikat akan turun pada mereka seraya mengatatakan, janganlah kalian taku dan sedih, bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian.
Itulah inti hidup yang harus kita pertahankan, agar ketenangan dan kualitas hidup menjadi milik kita. Amin. Terakhir, kita semua berharap semoga Allah, dengan agungnya ampunan-Nya, menjadikan ruh dan jiwa kita kembali fitrah, kembali suci dari segala dosa seperti saat kita terlahir di dunia ini, Ya Allah kalau engkau menghadirkan kami di dunia dalam kondisi fitrah, kami mohon ketika suatu saat kami berpulang juga pulangkan kami dalam keadaan fitrah.
Ya Allah beri kami kesempatan lagi untuk berjumpa dengan Ramadhan pada tahun-tahun mendatang, agar kami menikmati indahnya Ramadhan.
Download file Word Office
الخطبة الأولى
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
) الْحَمدُ لله كَثيْرًا واللهُ أكْبَرُ كَبِيْراً ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً ، لَهُ الْحَمْدُ جَلَّ وَعَلاَ عَلىَ نَعْمَائِهِ ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلىَ سَرَّائِهِ ، وَلَهُ الصَّبْرُ عَلىَ مَا قَضَى مِنْ بَلاَئِهِ ، وَأشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، نَبِيُّهُ الْمُصْطَفَى ، وَرَسُوْلُهُ الْمُجْتَبَى ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأصَحَابِهِ أجْمَعِيْنَ ، أمَّا بَعْدُ ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وإيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ ، وَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى وَخَابَ مَنْ طَغَى . قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Allahu akbar 3X wa lillahil hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT Marilah kita senantiasa tingkatkan iman dan taqwa pada Allah swt, terutama setelah kita ditempa oleh Ramadhan selama sebulan penuh secara intensif, semoga Allah senantiasa menjaga ketakwaan kita hingga ajal menjemput kelak dan menerima seluruh amal baik kita, amin. Syukur alhamdulillah, baru saja kegiatan ibadah selama Ramadhan telah tuntas kita jalankan. Kita berharap semoga semua amal kita diterima Allah, dan semoga semuanya menjadi media refresing yang mampu mengurangi kegundahan dan kepenatan hidup selama ini dan bisa mengurai berbagai masalah hidup yang mendera kita.
Semua kita punya masalah hidup, baik itu masalah diri kita sendiri, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah dengan masyarakat. Terlebih kita hidup sekarang ini di zaman modern yang banyak tantangan dan godaan, di mana budaya korupsi, narkoba, seks bebas, penjajahan budaya, lunturnya jati diri bangsa, bobroknya moral. Syeikh Ali Al-khawwas, dalam kitab Ar-Risalah al-Qusyairiyyah, menawarkan lima solusi dari persoalan di atas:
دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ: قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ، وَخَلاَءُ الْبَطْنِ، وَقِيَامُ الَّليْلِ؛ وَالتَّضَرُّعِ عِنْدَ السَحْرِ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْن.
Obat hati ada lima; membaca al-Quran dan menghayatinya, mengosongkan perut, bangun malam, dzikir khusyu’ tengah malam, berteman dengan orang-orang baik.
Dzikir, munajat dan baca al-Quran pun telah selesai kita panjatkan kehadirat Allah. Itulah sumber mata air ilahiyah yang mengalirkan keteduhan dan meneteskan embun kesejukan dalam sanubari kita. Ini sesuai firman Allah:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ . الرعد 28
Hati orang-orang mukmin itu menjadi tenang dengan mengingat Allah, Ingatlah hanya dengan mengingat Allah jua lah hati menjadi tenang.
Allah telah mentakdirkan kita, manusia ini, sebagai makhluk sosial, yakni makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain sekaligus dibutuhkan orang lain. Sehingga Islam mengatur hak dan kewajiban dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat. Untuk itu, Islam mengajak kita untuk pandai-pandai memilih teman dan tetangga yang baik-baik agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang justru menjauhkan kita dari Allah. Islam mengajak kita untuk berbagi kasih dengan sesama melalui zakat, infaq maupun sedekah. Dengan demikian, hubungan kita dengan sesama yang selama ini cenderung nafsi-nafsi, egois dan tak ramah, kembali terjalin hubungan yang harmonis. Rasulullah bersabda:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللهِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ وبَعِيدٌ مِنَ النَّارِ . رواه البيهقي
Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, akrab dengan manusia, dekat dengan surga dan dijauhkan dari neraka.
Qiyamullaili yang telah kita jalankan, shalat tarawih, witir, tahajjud dll, juga ikut berperan mempertajam kepekaan spiritualitas kita, dan mampu menghadirkan kefitrahan kita sebagai makhluk Allah. Tugas utama manusia adalah menjadi hamba dan abdi dari sang pencipta. Sekecil apapun perbuatan kalau itu diperintahkan Allah atau mendatangkan ridlo Allah, maka itulah prioritas hidup yang kita jalani. Misi seorang muslim, tujuan hidupnya adalah ibadah dan cita-cita hidupnya ridlo Allah.
Ramadhan juga telah mengistirahatkan kerja organ biologis kita untuk sementara waktu dengan berpuasa mulai fajar sampai maghrib, agar nafsu kita terbiasa dalam mengendalikan makanan, minuman, hubungan biologis yang tidak halal. Keserakahan hidup biasanya diawali dari keserakahan dalam mengkosumsi tiga hal di atas, kemudian akan menjelma menjadi keserakahan jabatan, politik, eksploitasi lingkungan.
Allahu akbar 3X wa lillahil hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT. Berkurangnya beban hidup dan tekanan batin, pasca menjalani terapi puasa dan qiyamullail sebulan penuh, akan menjadi semakin sempurna dengan kehadiran hari raya Idul Fitri seperti pada hari ini. Perayaan Idul fitri/lebaran ini sungguh merupakan hiburan murah dan obat gratis untuk menyembuhkan segala derita kita selama ini. Lebaran mampu menyatukan anggota keluarga yang sebelumnya bercerai-berai. Lebaran dapat mengobati kerinduan orang tua pada anak-anaknya. Lebaran memberi kesempatan bagi anak untuk mencurahkan baktinya yang terbaik pada orangtua, baik saat beliau masih hidup maupun setelah meninggal.
Lebaran mengingatkan kita semua pada masa lalu yang indah bersama keluarga di kampung kelahiran yang sederhana dan bersahaja, sekaligus mengingat kembali pengorbanan dan jasa-jasa keluarga yang mengantarkan kita menjadi sukses seperti sekarang ini. Semua itu pasti mendatangkan keberkahan umur dan kemudahan rizki, sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه . رواه البخاري
Barang siapa yang ingin rizkinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan maka bersilaturrahimlah. Demi mengejar kemuliaan lebaran tersebut, sebagian saudara kita rela berdesak-desakan di dalam kendaraan yang bising dan pengap, sambil membawa tentengan tas yang berat. Bagi mereka, kondisi semacam itu tidak jadi soal, bahkan resiko perjalanan pun telah siap mereka terima. Harta bisa dikejar kapan saja, tapi momen untuk memadu kasih bersama keluarga di hari lebaran adalah sebuah dambaan yang tidak mungkin ditunda ataupun diganti.
Dengan kehadiran Ramadhan dan dikuti oleh hari raya Idul Fitri, kekeringan jiwa sudah mulai tersegarkan oleh tetesan embun ilahiyah, ruang-ruang hampa dalam tubuh kita, juga sudah mulai terisi, yaitu ruang sosial, ruang historis, ruang spiritual, ruang psikis dan biologis.
Allahu akbar 3X wa lillahil hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah SWT Mari kita bertekad untuk menciptakan nuansa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari kita, mari kita tradisikan qiyamullaili karena ia adalah senjata pamungkas kita guna menghadapi kegalauan hidup. Melalui Ramadhan kita telah dilatih untuk berperilaku takwa secara permanen dan istiqamah, bukan dilatih untuk meninggalkannya setelah bulan berganti. Allah adalah tuhan kita di siang dan malam, disini dan disana, dulu dan sekarang, di dalam dan di luar Ramadhan.
Karenanya kita harus beristiqamah dalam ibadah, dalam al-Quran Allah berjanji:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ . فصلت :30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhanku adalah Allah, kemudian mereka beristiqamah, maka para malaikat akan turun pada mereka seraya mengatatakan, janganlah kalian taku dan sedih, bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian.
Itulah inti hidup yang harus kita pertahankan, agar ketenangan dan kualitas hidup menjadi milik kita. Amin. Terakhir, kita semua berharap semoga Allah, dengan agungnya ampunan-Nya, menjadikan ruh dan jiwa kita kembali fitrah, kembali suci dari segala dosa seperti saat kita terlahir di dunia ini, Ya Allah kalau engkau menghadirkan kami di dunia dalam kondisi fitrah, kami mohon ketika suatu saat kami berpulang juga pulangkan kami dalam keadaan fitrah.
Ya Allah beri kami kesempatan lagi untuk berjumpa dengan Ramadhan pada tahun-tahun mendatang, agar kami menikmati indahnya Ramadhan.
أعوذُ باللهِ مِنَ الشيْطانِ الرَّجِيْمِ قَدْ أفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىْ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى ، جَعَلَنَا اللهُ وَإيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَأدْخَلَنَا وَإيَّاكُمْ فِيْ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
الخطبة الثانية
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
الْحَمدُ للهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَاركَاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ التَّقْوَى. وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالى إنَّ اللهَ وَمَلائِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يَا أيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ، الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ أجْمَعِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ سَيِّدِنَا أبي بَكْرِ نِ الصِّدِّيْقِ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ كُلِّ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ، الَّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الحْاَجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
MASIH ADA LAINNYA
MASIH ADA LAINNYA
Nah bagi yang mencari referensi khutbah atau sekedar sebagai bekal ilmu untuk dibaca, berikut ini saya sajikan beberapa contoh dari khutbah Idul Fitri yang dikumpulkan dari beberapa sumber. Bagi yang kebetulan membutuhkan silakan mendownload link dibawah ini. Semoga bermanfaat.....
Khutbah Idul Fitri 1433 H :
Lima Cara Memperlakukan Hati - Oleh : Drs. Ahmad Yani
Ramadhan, Membanagun Keshalihan Pribadi Menuju Keshalihan Sosial - Oleh : Syarifuddin Mustafa,MA
Tiga Sifat Orang Yang Bertakwa - Oleh : Ust. Ali Shodiqin
0 comments:
Post a Comment