Sunday, August 5, 2012

Diaspora Perawat Indonesia di Dunia

Sejarah Diaspora
Menurut www.merriam-webster.com, diaspora bermakna “the movement, migration or scattering of a people away from an established or ancestral homeland”, artinya diaspora adalah perpindahan, migrasi atau penyebaran seseorang jauh dari tanah air atau tanah lelulurnya. Sedangkan menurut dictionary.reference.com, diaspora mengandung arti “any group that has been dispersed outside its traditional homeland, especially involutarily, as Africans during the trans-Atlantic slave trade“, artinya diaspora adalah setiap kumpulan individu yang telah tersebar dari tanah air leluhurnya, biasanya karena terpaksa, contohnya penduduk Afrika yang hijrah sewaktu diperjual-belikan sebagai budak saat era perdagangan trans Atlantik.
Kata diaspora sendiri pertama kali masuk dalam bahasa Inggris pada akhir abad ke-19 yang menjelaskan bagaimana etnis Yahudi yang berhamburan setelah mereka ditawan di Babylonia pada abad ke-5 sebelum masehi. Kata diaspora berasal dari bahasa Yunani dan untuk kali pertama dipergunakan dalam kitab Injil berbahasa Ibrani.
Persitiwa berkaitan diaspora ini bermula di Eropa dimana bangsa Yunani menyebarkan budaya, bahasa dan agamanya meliputi Mediterania dan Laut Hitam pada abad 300 sehingga 500 sebelum masehi. Barulah pada tahun 1492 masehi bangsa Spanyol melakukan diaspora dengan mengirimkan Cristhoper Columbus ke benua Amerika sehingga terbentuknya koloni baru disana. Pada abad ke-16 selama era perdagangan trans Atlantik dimana sekitar 9,4 sampai 12 juta penduduk Afrika diperjualbelikan ke kawasan koloni Inggris, Prancis, Italia, Portugis dan Spanyol dan dijadikan sebagai budak yang dipekerjakan diberbagai kawasan industri, pertambangan dan perkebunan disana.
Adapun untuk kawasan Asia, sehingga saat ini imigran dari Cina masih tetap mendominasi, dimana migrasi mereka ke beberapa belahan dunia telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Migrasi imigran Cina yang terbesar terjadi pada awal abad ke-19 sehingga tahun 1949 yang disebabkan oleh peperangan, ancaman kelaparan dan intrik politik yang korup di daratan Cina saat itu. Mereka menyebar ke Amerika, Australia, Afrika Selatan, Asia Tenggara dan kawasan lainnya serta kemudian mereka bekerja sebagai buruh kasar karena pendidikan yang kurang bahkan sebahagian besar buta huruf.
Diaspora profesi Perawat
Filiphina hampir seabad yang lalu telah mengirimkan tenaga kesehatannya ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Amerika Serikat. Pada bulan Desember 1999, komisi untuk warga negara Filiphina di luar negeri merilis data bahwa 7,29 juta warga negara Filiphina tinggal diluar negeri, dimana 2,98 juta bekerja sebagai pekerja kontrak, 2.37 juta telah menjadi permanent residence dan 1,94 juta diantaranya telah bekerja secara ilegal. Mereka dipekerjakan di Arab Saudi, Hongkong, Jepang, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Italia, Kuwait, Brunei Darussalam, Inggris, Irak, Irak, Israel, Lebanon dan Pakistan. Sedangkan di Amerika Serikat, sebahagian diaspora Perawat Filiphina bekerja di daerah Boston dan Massachusetts.
Begitu pula dengan Perawat yang berasal dari India, Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh dan Nepal, mereka juga telah ber-diaspora terlebih dahulu dibandingkan dengan Perawat asal Indonesia. Diperkirakan sejak tahun 1950-an, 1960-an dan 1970-an setelah era penjajahan proses diaspora dari negara-negara ini mulai dilakukan. Saat ini mereka banyak dipekerjakan di Timur Tengah, Inggris, Amerika Serikat dan Australia. Namun data berapa jumlah Perawat yang ber-diaspora dari negara-negara ini belum dapat diketahui secara pasti.
Adapun Perawat yang berasal dari Cina diperkirakan bermula untuk ber-diaspora sejak tahun 1992, dimana pemerintah Cina mulai mengorganisasi kelompok-kelompok Perawat yang mampu berbahasa Inggris guna dipekerjakan di Singapura dan Arab Saudi. Lima tahun kemudian, Perawat Cina mulai dikirimkan ke Australia dan Inggris. Setelah itu baru kemudian para Perawat dari Cina ini mulai merambah ke Amerika Serikat. Para Perawat dari Cina ini dikirimkan oleh pemerintah mereka, dimana mereka terikat kontrak 2-3 tahun di tempat mereka bekerja di luar negeri dan untuk jasa pengiriman para Perawat dari Cina ke luar negeri ini, pemerintah memotong gaji yang mereka terima sebanyak 10-15% setiap bulannya selama kontrak kerja berlangsung.
Sedangkan untuk Perawat yang berasal dari Indonesia, diperkirakan mulai ter-diaspora sejak tahun 1980-an dimana pendidikan Keperawatan mulai berkembang dan menjamur di tanah air, terutama sekali adalah pendidikan diploma Keperawatan. Saaat ini diperkirakan Perawat Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri lebih dari 5.000 orang, namun yang telah teridentifikasi dalam group Komunitas Perawat di luar negeri di Facebook baru sekitar 1905 orang saja, sebagaimana tercatat dalam artikel penulis yang sebelumnya yang berjudul Perawat Indonesia Menjejak Dunia. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia belum memiliki badan khusus yang memiliki otoritas untuk mendokumentasikan dan mengurus para Perawat yang bekerja di luar negeri, disamping beberapa badan terkait yang telah ditugaskan oleh pemerintah belum mampu bekerja secara profesional.
Berdasarkan pemantauan penulis bersama kolega yang bekerja di luar negeri, dapat diketahui bahwa para Perawat Indonesia saat ini telah dan sedang bekerja di berbagai kawasan dunia, diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, Timur Tengah, Asia dan Asia Tenggara. Keadaan ini dalam masa yang akan datang akan terus meningkat dikarenakan demand akan tenaga Perawat yang profesional dari Indonesia akan terus meningkat seiring dengan semakin sulitnya lapangan pekerjaan untuk para Perawat di tanah air.
Kesimpulan
Berdasarkan artikel diatas, kiranya perlu didiskusikan lebih lanjut, apakah penggunaan kata diaspora adalah tepat untuk para Perawat Indonesia yang saat ini sedang bekerja di luar negeri? Karena berdasarkan sejarahnya kata diaspora tersebut bermakna seseorang atau sekumpulan orang dari suatu negara yang ber-imigrasi ke negara lain bukan karena keinginannya melainkan karena sebab-sebab negatif yang terjadi di dalam negara leluhur mereka.
Apakah warga negara Indonesia yang bekerja sebagai Perawat di luar negeri juga mengalami diaspora dikarenakan hal yang sama? Mari kita diskusikan bersama. Demikian semoga bermanfaat.

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls